Minggu, 30 Maret 2014

Jejak Langkah di 29 Maret 2014

Ku tulis jejak langkah ini,,,,
in sekre --> lengkap lho
29 Maret 2014,,,,
Di pagi hari, mungkin tak ada hal special yang dilakukan,,,
Hingga siang hari ku cari kue bersama seorang teman,,,,
Kue yang kami persembahkan untuk 3 keluarga baru dan rekan kerja kami,,,,
Happy milad ya buat kalian,,,
Semoga selalu semakin menebar kebermanfaatan ^>^
Mungkin memang kue ini telat,,,
Bahkan ulang tahun kalian urut dari januari, februari dan maret,,,
Maaf ya,,,
Kan kita anti mainstream….. ^>^ *sedikitNgeles

Happy Milad to Rio, Nabil, Hibat 
Lalu dilanjut dengan rapat,,,, rapat keluarga kecil ini,,, yang menurutku masih sangat baru,,,,
Ya, keluarga Pengurus Harian BEM KMFT Kabinet Totalitas Terbarukan,,,
Entah,,,, masih berpikir, benerkah aku salah satu bagian dari kalian??
Orang-orang hebat dengan pembawaan dan karakter masing-masing ^>^
Sebenarnya sih kayaknya rapat sudah berlangsung sejam ya,,,,
Ya kali ini. Di rapat ini nelat ya,,,, nelat sambil bawa kue ini



Mungkin memang sudah banyak agenda yang dilakukan bersama,,,, tapi ya aku masih merasa kalian adalah hal baru di hidup ku,,,, hal baru yang sekarang harus dipikirkan se-BEM utuhnya,,, bukan lagi memikirkan departemen, tapi benar-benar utuh…..
Setelah rapat dilanjut kunjungan ke kediaman  wakil dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan
Fakultas Teknik UGM à Bapak Ir. M. Waziz Wildan, M.Sc., Ph.D.
Bahkan aku baru mengetahui jika beliau pernah menjadi Ketua Jamaah Shalahudin,,, banyak hal yang di ceritakan oleh beliau,,, termasuk persoalan KIK, persoalan UKT, persoalan status UGM, persoalan anggaran (kalau yang ini info penting banget buat aku,,,, bahkan beliau ada pesan yang tersirat dan menjadi tugas buat aku), banyak hal yang ku dapat. Hingga aku mendengar lagi sebuah cerita,,,,
Cerita ini pernah beliau ceritakan saat aku dulu ikut training Pemandu PPSMB Teknik 2013. Cerita tentang seorang mahasiswa beliau yang beliau dan teman-teman dosen beliau bantu kuliah. Dia datang lagi menemui beliau hanya untuk itung-itungan. Itung-itungan uang kuliahnya dulu… terlihat rasa haru dari raut wajah beliau..
Mungkin memang benar banyak mahasiswa yang meminta untuk keringanan biaya kuliah. Tapi ya benar bahwasanya roda itu akan berputar, kadang diatas harus jadi di bawah, dan di bawah harus jadi di atas.
Jika yang di atas turun ke bawah lalu datang untuk meminta keringanan, pasti akan ada kan yang di bawah naik ke atas? Lalu kenapa ya mereka tak meminta untuk membayar uang lebih karena mereka mampu?? *ah sudah lah
Hhhhmmm
Jadi bercemin ke pada diri sendiri,,, semoga kau tak memakan hak orang lain ya nis….
Banyak hal kecil yang jangan kau abaikan nis,,, itu penting,,,
Kadang justru hal kecil itu adalah pondasinya…
Jadi keinget jaman SMA dengan konsep subsidi silang… *nolstagia masa lampau
Sudah lah,,, ini cerita untuk mu,
Untuk pembenahan diri mu…
Lalu sepulang dari kediaman beliau plesir ke KPFT (Kantor Pusat Fakultas Teknik). Aku memang baru bergabung. Bahkan aku datang dengan belum mengenal mereka, hanya 3 – 4 orang yang sudah ku kenal. Bantu-bantu sedikit lah,,, untuk acara BSMI fair, semoga acara nya sukses ya,,, maaf jika di hari H malah tidak bisa hadir,,, semoga kegiatan selanjutnya aku bisa datang….
Senang liat semangat paa relawan itu,,, mb-mb yang aku ajak kenalan… rumah nya imogiri lho, tapi malam-malam pun dia masih datang,,, sungguh kerja untuk mencari #RidhoAllah tak akan mengenal lelah,,,, semoga aku selalu ada di jalan itu…. ^.^
Waktu semakin malam, dengan kondisi yang tak memungkinkan untuk berlama-lamaan membuat ku lebih dulu untuk pulang….
Semoga langkah-langkah jejak ini selalu bermanfaat ^0*


ANSD_171295

Percakapan Hati 14

Bercemin pada diri sendiri,,,,
Melihat teman-teman yang sudah mulai merintis karir,,,
Seneng ya,,,
Seneng ketika ngeliat ada yang sedang merintis perusahaan, ada yang sedang mendirikan bimbel, ada yang banyak dengan lomba nya, ada yang sibuk dengan urusan organisasi dan kepanitiaan penting dan sebagainya,,,
Lalu kamu sendiri gimana nis???
Mimpi-mimpi mu??
Katanya kamu mau plesiran ke Negara eropa nis???
Kamu ndak akan ke sana jika kamu kayak gini terus nis,,,
Focus nis,,,
Sampai sekarang, apa yang udah menjadi jalan menuju mimpi-mimpi mu nis???
Katanya mau punya rumah singgah??
Lalu apa yang sudah kau lakukan untuk mimpi mu itu??/
Katanya mau jadi relawan,,,
Lalu udah sampai mana kamu terjun nis??
Nis, nis, dengar….
Kau harus focus!!!
Katanya mau ciptain alat buat masyarakat,,,
Lalu udah sampai mana kamu belajar???
Mimpi-mimpi mu nis,,,,
Coba liat teman-teman mu,,,
Mereka sudah mulai merintis mimpi-mimpi mereka,,,
Ketidakbersamaan mereka dengan mu,,,
Ada banyak yang mereka lakukan,,,
Bahkan mereka menjadi orang penting dan berpengaruh,,,
Seneng kan melihat mereka,,
Itu mereka melakukannya dengan usaha keras nis,,,,
Sekarang liat dirimu nis,,,
Siapa kamu??
Udah kah kamu melakukan hal-hal yang menuju ke mimpi???
Pentingkah apa yang kau lakukan selama kau hidup nis??
Apa kau mau sampai sini aja nis??
Lalu mau kamu bawa kemana mimpi mu??
Berkaca diri yuk nis,,,
Masih banyak hal yang kau sia-sia kan,,,
Ingat kau sudah sia-sia kan satu event,,,
Atau mungkin kamu udah ikut event lain,,,
Tak masalah tak menang,,,
Tapi usaha lagi ya nis,,,, untuk mimpi-mimpi mu itu,,,
Tak bersamanya kamu dengan mereka pun seharusnya kamu lebih dan lebih nis,,,
Kelak ketika kamu bertemu dengan mereka kamu tak akan benar-benar menganggap diri mu bodoh nis,,,
Semangat nis,,, semngat mencari ridho ALLah ya,,,,
Raih mimpi dan target mu nis,,,, 

ANSD_171295

Kamis, 27 Maret 2014

Puisi ~ Aku Manusia

Aku manusia, tapi pantaskah aku dimanusiakan?
Aku manusia, tapi pantaskah aku disebut manusia?
Aku manusia, tapi pantaskah aku untuk mengaku aku manusia?
Aku manusia, tapi apakah aku benar-benar manusia?
                Langkah demi langkah akan maju ke depan
                Mungkin juga akan kembali ke belakang
                Atau mungkin akan berputar arah
                Tapi jangan sampai langkah ini berhenti di tempat
Sang pencipta, akan selalu dekat
Ketika aku mau berlari kesana,
Tapi sang pencipta pun akan jauh,
Jika aku berputar arah dari Nya
                Aku manusia, tapi apakah tingkah ku seperti manusia?
                Aku manusia, tapi apakah berpikir ku seperti manusia?
                Aku manusia, tapi apakah hidup ku seperti manusia?
                Aku manusia, tapi apakah sudah seperti harapan Sang                     Pencipta?



Sekedar perefleksian diri, apakah kita sudah benar-benar berbeda dengan makhluk ciptaan Sang Pencipta Lainnya??? Yang kita ketahui, bahwa kelebihan dari manusia adalah punya akal pikiran. 

ANSD_171295

Minggu, 23 Maret 2014

Perjumpaan ku dengan Prof. Umar Anggara Jenie.

Langkah-langkah kecil ini akan terus berjalan….
Mencari jejak, mencari hakikat kehidupan,,,,
Kali ini, aku bersama 4 ikhwan Jama’ah Shalahudin mengunjungin kediaman Prof. Umar Anggara Jenie. Awalnya aku berpikir aku akan pulang, karena aku akhwat sendiri. Tapi Alhamdulillah aku masih diberi kesempatan untuk berkunjung ke rumah beliau dan mendengarkan cerita-cerita beliau yang menurut ku itu sangat bermanfaat sekali.
Beliau adalah mantan Ketua LIPI dan sekaligus menjadi Guru Besar Farmasi Universitas Gadjah Mada. Benar kata teman ku, seorang yang bergelar professor pasti sangat memiliki banyak pengetahuan. Pengetahuan yang sangat luas dan beragam.
Diawali dengan pembahasan tentang politik. Ya perlu diakui, dalam perjalanan tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Tahun ini merupakan tahun politik, entah, kata orang aka nada pesta demokrasi, ada yang bilang juga ini merupakan tahun mencekam. Mendengar cerita dari seorang teman, yang memberikan peringatan untuk pulang malam-malam berhati-hati. Suasana yang menegangkan mulai kerasa, mendekati tanggal 9 April 2014 (yang akan dilakukan pemilihan legislative). Terdengar sebuah kabar yang mengatakan ada seorang pemuda dipepet di tengah jalan, lalu ditanya “Partai apa yang akan kamu pilih?” belum sempat pemuda itu menjawab, nyawanya sudah tiada lagi. Entah benar atau tidak kabar itu aku masih belum tau. Tapi ya aku memang harus berhati-hati.
Kembali lagi, di kediaman beliau, beliau mengatakan : “Saya akan memilih berdasarkan sejarah saya,” . yang dimaksudkan beliau di sini à Perjalanan beliau lebih dahulu ada di dunia ini, beliau telah mengalami masa orde baru, reformasi, krisis moneter tahun 1998. Ini quotes yang aku dapat dari beliau (mungkin tidak sama persis dengan apa yang diucapkan, tetapi kurang lebih makna nya sama) àSejarah orang akan berbeda-beda, sejarah merupakan perjalan hidup, dimana tergantung siapa orang yang bertemu dengannya.” Ya, tentu, setiap orang memiliki sejarah yang berbeda karena setiap orang akan bertemu dengan orang-orang yang berbeda pula.
Memilih legislative akan segera kita lakukan (untuk masyarakat yang tercantum dalam Pemilih Tetap). Hhhhhhmmmm (melegakkan napas). Ilmu yang ku dapat dari beliau, mungkin benar atau memang benar bahwa siapa yang akan kita pilih nantinya adalah orang-orang yang belum kita kenal. Lalu bagaimana kita mengetahui dia berhak dipilih atau tidak??? Pertanyaan yang sering ku temui di tengah teman-teman ku (status ku kini adalah seorang mahasiswi). Dan memang benar, memilih calon legislative tidaklah mudah. Karena kita tidak benar-benar tahu atau bahkan sama sekali tidak mengetahui latar belakang dirinya. Yang kita tahu hanyalah dia berasal dari partai mana. Kita dapat mencari informasi tentang partai yang mengusungnya. Caleg itu milih nama, maka renungkan partainya jika kau benar-benar tak mengetahui caleg tersebut.
Memilih atau golput (Golongan Putih à sekelompok orang yang memutuskan untuk tidak memilih)? Itu adalah pilihan. Setiap pribadi punya hak yang sama sebagai warga Negara Indonesia. Tetapi sangat disayangkan jika kita ikut golput. Pemerintahan 5 tahun ke depan ada didepan mata kita. Apa yang terjadi kedepan mungkin tidak hanya 5 tahun depan saja, itu tergantung dari sekarang. Mari memilih dengan cerdas, memilih dengan bijak, atau mau Indonesia menjadi boneka yang mudah diperbudak lagi ??? Golput bukan menjadi sebuah solusi dari ketidakpercayaan kita kepada pemerintah. Kita harus mendewasakan diri, dan juga mendewasakan orang lain. Ini pilihan, kamu mau memilih yang mana ?
Ada lagi ilmu yang kudapati dari beliau à “Memilih lah orang yang ideal dan potensial. Atau jika memang benar-benar tidak ada orang yang ideal maka memilih lah orang yang potensial dan mendekati ideal. Jangan hanya memilih orang yang potensial tetapi sama sekali tidak ideal.” Kembali lagi dikaji, memilihlah pemimpin yang dia ketika menjadi pemimpin, dia akan tunduk dan taat kepada bangsa bukan tunduk dan taat kepada partai. Hhhmmm (melegakan napas). Benar pemikiran beliau. Karena jika kita salah memilih maka bangsa kita akan terjerat dan yang diuntungkan hanya partai tertentu. Menurut beliau tokoh yang potensial dan ideal adalah Nabi Muhammad SAW. Di Indonesia, kita pernah memiliki tokoh potensial dan ideal (atau bagai beberapa mendekati ideal) yaitu B. J. Habibi dan Amin Rais.
Karena di sini aku datang sebagai bagian Jama’ah Shalahudin, maka kemudian pertanyaan berlanjut dengan 2 Ormas besar di Indonesia untuk kaum Islam yaitu NU dan Muhammadiyah. Banyak sekali partai yang berlatarbelakang Islam, tetapi kenapa sebagian dari mereka malah malu untuk mengakuinya? Hingga akhirnya lebih ingin dikenal dengan partai yang demokratis. Teringat uangkapan beliau, “Yang baik seharusnya yang banyak, tetapi demokrasi bukan lah seperti itu. Yang banyak lah yang menang.” Dua ormas besar itu. Seharusnya kita bersyukur, karena ada 2 ormas besar yang diakui di Indonesia, dia organisasi non partai, dan dia organisasi non pemerintah (di sini bukan berarti organisasi melawan pemerintah). Banyak orang intelektual dari mereka, lalu kemanakah mereka??? Ya, itu hak nya mereka ketika lebih memilih sebagai orang yang akademisi daripada terjun ke pemerintahan atau cenderung ke arah politik.
Prof Umar dulu pernah diutus oleh Bung Hatta untuk melakukan kajian hingga penelitian. Dan kini beliau melakukan penelitian dan telah melakukan tafsir Al-Qur’an 30 Jus. Tidak hanya itu, di tahun 2008, beliau memulai untuk melakukan tafsir ilmi. Banyak sekali buku-buku yang ada di ruang tamu beliau. Tafsir ilmi beliau antara lain tentang penciptaan jagadraya, penciptaan tatasurya, waktu, dll. Al-Qur’an telah menyampaikan banyak sekali informasi, yang disampaikan secara halus.
Lalu kini secara general kembali, kenapa media Indonesia tak pernah mengungkapkan prestasi tersebut? Buku yang ditunjukkan kepada kami akan dibuat dalam versi Indonesia. Sungguh sangat disayangkan ketika yang muncul didalam media hanya lah orang-orang yang melakukan pencitraan. Padahal di Indonesia banyak tokoh-tokoh yang menuai prestasi.
Terbesit kata seorang ikhwan, “apakah kita sudah tak punya harapan kepada pemerintah kita prof??”. Beliau menyampaikan pesan bahwa, jangan lah kita tidak punya harapan. Harapan akan selalu ada. Ingat selalu ada. Ingat kita tidak harus selalu membantu mengembangkan Indonesia lewat pemerintah, kita bisa membantu mengembangkan Indonesia lewat jalur akademis.
Ingat golput itu bukan suatu hal menyelesaikan masalah. Itu memang pilihan. Lalu jika kita tidak golput kita memilih siapa?? Ya carilah tokoh potensial dan ideal atau tokoh potensial mendekati ideal. Lalu siapakah dia?? Inilah yang seharusnya kita cari, kaji bersama.
Who is He??

Mungkin tulisan di atas tidak benar-benar mewakili perjumpaan ku dengan beliau, karena banyak sekali hal yang belum tertuliskan, tapi semoga tulisan ini menjadi bermanfaat… dan sungguh hari ini mendapat ilmu yang bermanfaat dari beliau. J
Langkah-langkah kecil ini akan terus berjalan hingga raga ini akan tenggelam didalam bumi.
Semoga langkah ini akan terus bermanfaat tak hanya untuk ku, tapi untuk orang disekitar ku.

ANSD_171295

Rabu, 19 Maret 2014

Cerpen ~ Gadis Mawar

Malam memberikan ketenangan, Penghangatan pada setiap insan yang ada di sini, Ya bisa di bilang malam pengakraban. Suatu organisasi yang mulai ku jejaki, Aku putri, seorang gadis yang sangat suka dengan mawar. Tapi di ruang ini aku tak menemukan mawar. Yang ku temukan hanya cenda gurau sang teman baru. Ya,,,, kita berasal dari berbagai penjuru daerah, Dari berbagai penjuru jurusan, dan dengan basic fakultas yang berbeda-beda pula. Tapi keberagaman ini membuat ruangan ini sungguh berwarna. Tak hanya warna merah, yang selalu ada dalam hari ku. Tawa, nyanyian riang itu menggema di ruang ini. Semua orang tampak ceria. Atau mungkin tidak.
Di sudut mata ini. Pertama kalinya aku menangkap sosok diri mu, di ujung ruang ini.
“Hei…”
“Kenapa muka mu gitu??? Apa yang terjadi dengan mu??”
“emang muka ku kenapa??”
“Liat sekeliling mu, semua nya tampak bahagia, tapi kamu tidak. Adakah sesuatu yang mengganggu mu??”
Pembicaraan pun berlanjut. Hingga kini aku tahu bahwa dia bernama  Bayu. Seorang pria yang dingin berasal dari Lombok. Ya dia memang dingin. Senyum pun bahkan tidak. Tapi peekenalan kita terasa hangat, karena itulah pertama kalinya aku melihat senyum nya.
Di suatu pagi, di saat orang-orang sedang sibuk untuk berkemas. Berlarian ke sana – ke mari. Truk yang telah di tunggu dari satu jam yang lalu pun datang. Barang-barang yang telah menumpuk di sekre selama beberapa minggu ini pun segera di evakuasi ke truk ini.
“Hati-hati di jalan ya put,” sapa sahabat baru ku di organisasi ini. Nina namanya.
“iya nin, doa kan semoga perjalanan ku berkah ya, dan bisa meringankan beban orang-orang di sana.”
Perjalanan ku pun ku lanjutkan. Dengan beberapa rombongan teman-teman ku yang kini berstatus relawan bencana. Seperti kota mati. Bagai film black and white. Dimana – mana hanya ada hamparan abu vulkanik.
“Selamat datang. Kalian tim evakuasi dari jogja ya? Salam kenal saya Hasan Ketua Dusun sini.”
Sapaan ramah dari beliau menyambut kami.
“Oh ya, kalian bisa menaruh barang-barang kalian di sana (sambil menunjuk sebuah ruangan di tengah SD ini), yang perempuan bisa langsung ke dapur umum di sana, ibu-ibu sedang memasak untuk makan siang kami. Yang ahli medis bisa ikut saya, kita akan naik lagi untuk melakukan evakuasi di atas. Masih ada beberapa warga yang terjebak di atas. “
Gunung ini sungguh luar biasa mengeluarkan lahar panas nya. Aku pun kini ikut menaiki mobil jeep. Dengan perbekalan ku selaku tim medis menemani para relawan yang akan mengevakuasi beberapa penduduk di atas. Langkah-langkah kecil ini pun kini harus berjalan. Karena mobil tak memungkinkan masuk ke daerah hutan itu. Entah lah, aku hanya berpikir kenapa mereka betah dan bisa hidup di tengah hutan ini.
“Put, kau lelah ya?”
“tidak, aku kuat kok Bay, kamu tak usah mengkhawatirkan aku.”
“sudah kita istirahat dulu saja.” Lanjut ahmad penduduk sana.
Di sudut mata ini, aku melihat sesuatu yang taka sing bagi ku.
Ya pohon mawar. Pohon yang menghiasi hidup ku. Sungguh indah, tapi tunggu kenapa di sini berwarna merah semua?
“Put, kau tak kenapa?” sapa pak Dika pemimpin tim ini
“eeehhmmm (sambil membuka mata)”
“Dia mulai sadar, beri sedikit air”
“perjalanan ini berat, tapi kau harus bisa put.” Ku dengar dari suara Bayu.
“Dia seperti nya kekurangan oksigen (tempat ini memang sudah pekat sekali bau belerangnya), berikan tabung oksigen.”
Dan kini aku benar-benar sadar, di posko kesehatan. Aku yang seharusnya merawat malah terawatt. Bagai mengukutuk diri sendiri kenapa aku bisa – bisanya pingsan.
Wangi ini, ku mulai benar-benar membuka mata ini. Ya halusinasi ini lagi.
“Put. Ini ada parfum mawar kesukaan mu biar kau cepat sadar.”
Suara lelaki itu…
“Put, kau harus benar-benar jadi mawar ini ya.”
Beberapa hari berlalu. Hingga kini pun aku sudah berada di kota jogja lagi. Kini aku terngiang dengan suara laki-laki itu. Tapi aku masih belum mengetahui siapa dia. Tapi, bros mawar ini selalu aku pakai. Apakah dia? Apakah dia bayu? Benak ku dalam hati. Kulihat Bayu dengan pawakan tenang dan dingin nya ada di depan ku.
“Mungkin ada yang ditambahi dari hasil rapat kali ini” ungkap kak Tian sebelum menutup rapat ini.
Di tengah hamparan taman ini, di temani sepucuk surat yang beberapa tahun lalu sempat membuat ku tak tenang. Surat yang ku temukan saat ku bongkar isi tas ku ketika jadi relawan itu. Bersama bros mawar yang selalu menghiasi jilbab ku ini.
“Hei mawar. Apakah kau sudah benar-benar seperti mawar? Indah di pandang, harum wangi nya, selalu di rindu, tapi kau tak dapat disentuh sembarangan, ya kau lah mawar bagi ku. Sejak perjumpaan kita, di pendopo itu. Indah nya diri mu, tak kau berikan kepada semua orang. Damai nya senyum mu bagai wangi nya mawar yang selalu meganggu hidup ku. Akankah kau mau untuk aku tanam dan ku pelihara serta ku rawat untuk menumbuhkan mawar-mawar yang lain dihidup ini ?”
Suara pria itu. Tapi dia bukan Bayu yang beberapa tahun lalu ku duga.


Baru sekedar mencoba membuat Cerpen. Dan ini adalah cerpen pertama yang berhasil ku tuliskan.


ANSD_171295

Rabu, 05 Maret 2014

Puisi ~ Langkah-Langkah yang terlanjur terus Berjalan

Tik, tik, tik, tik,
Irama sang kehidupan berjalan,
Langkah-langkah kecil ini pun terus melangkah,
Menuju sang Kuasa ada dimana,
                Lirih, lunglai pun memulai,
                Di ujung persimpangan jalan
                Raga mulai merasa jatuh,
                Tetes-tetes ini pun mengalir,
Di saat terik ini
Aku mulai tak sanggup,
Aku mulai benar-benar jatuh,
Aku tak sanggup lagi untuk berdiri,
                Bodoh kau,
                Ya aku memang bodoh,
                Bagai keledai ditengah riuh keceriaan,
                Atau bagai keledai ditengah kematian?
Bodoh kau,
Ya aku memang bodoh,
Andai suara dentuman itu dapat ku putar ulang,
Tapi, langkah-langkah ini terlanjur untuk terus berjalan

ANSD_171295

Senin, 03 Maret 2014

Corat-Coret ~ Merah Jambu

Harapan mu terlalu tinggi,,,
Bagaikan kerdil ingin menggapai bintang,,
Hhhhhmmmm
Sekedar say “Hello”
Akan membuat raga ini bagai terbang ke langit ke 7
Sekedar menatap rautnya saja itu pun
Bagai mencium semerbak bunga dimana-mana
Ya masa merah jambu,,,
Setiap orang punya hakikat untuk merasakannya,,,
Setiap orang berhak merasakannya,,,
Masa merah jambu yang harus dijaga,,
Izinkan aku mendekap nama mu,,
Dalam setiap sujud ku,,
Suatu masa akan ku temui,
Entah itu kau ada di depan ku
Atau hanya sekedar penyedap rasa dalam langkah ini
Kini aku hanya bisa mendekap nama mu,
Mendekap dalam setiap sujud,,,
Untuk sang masa depan,,,

Hhhhmmm
Masa depan tak ada yang mengetahui,,
Nama siapa pun yang akan menjadi penyedap rasa dalam hidup pun juga tak akan diketahui,,,
Langkah demi langkah,,,
Akan mengajarkan pada setiap insan,,
Bahwa setiap orang yang telah menjadi penyedap rasa dalam langkah ini lah yang menentukan hidup sang petualang,,
Detik demi detik akan berjalan,
Hari pun juga akan berganti,,,
Seperti halnya siang silih berganti malam,,,
Penentuan kedewasaan bukan hanya sekedar merah jambu,,,
Tapi mungkin akan ada tetes air mata yang mengalir atau akan ada pitam yang naik,,,
Tak ada yang tau,,,
Tapi yang jelas,,,
Langkah-langkah kecil ini akan terus melangkah hingga tertelan bumi,,,


ANSD_171295

Puisi ~ Ketika Hujan Menyapa

Ketika hujan menyapa,,,
Menemani raga ini,,
Memberikan sebuah keringanan tangan
Untuk mendekap raga ini,,
                Menjadi peluruh isi dari relung ini
                Bagai bunga yang sedang menggugurkan jiwa yang layu,
                Hujan ini bagaikan pengobat
                Menumbuhkan jiwa-jiwa yang masih dalam benih..
Bagaikan masa yang tak tertebak,
Melanjutkan langkah-langkah kecil,
Mencari sebuah jalan,
Untuk ku melangsungkan sebuah perjalanan yang tak terhenti,
                Ketika keringat mulai bercucur,
                Ketika raga mulai tak sanggup lagi untuk berjalankan,
                Dinginnya aliran air,
                Menenangkan setiap jiwa yang gundah,
                Membangkitkan setiap bara yang mulai meredup,

ANSD_171295