Senin, 08 November 2021

PUISI ~ SEKAYAM

Setelah after 4 tahun vakum upload tulisan di blog, 

Boleh lah aku upload tulisan lama dulu yang tersimpan didalam kenangan. 

Puisi yang ku persembahkan untuk para penduduk hebat di Pala Pasang dengan perjuangannya.


SEKAYAM

 



Sungai ini adalah saksi perjalanan kami

Membentang sebagai penghubung desa ke desa dengan kota

Ya kota, kami menyebutnya sebagai kota Entikong

Sebuah kecamatan kecil di Garda Depan Pertiwi ini

                Keringat, darah hingga nyawa pun menyatu di sini

                Menyatu dengan kedamaian dan ketenangan alam

                Menyatu dengan sebuah perjuangan demi penghidupan

                Menyatu dengan sebuah pertahanan untuk perlawanan

Tahukah kawan?

Kami di sini masih bertahan,

Masih bertahan dengan gethek dan sampan

Ketika kau di sana sudah mampu berduduk manis di empuknya jok dalam hujan

                Tahukah kawan ?

                Kami di sini melawan arus,

                Melawan riam, melawan ombak

                Hanya untuk mencari segelas susu

Duduk diam berjam – jam bertahan saat sang Sekayam sedang tenang

Atau berdiri berjuang dengan setongkat bambu untuk melawan arus dalam riam

Oooh tak hanya itu, kami turun dan berjalan melawan runcingnya bebatuan

Dan bahkan kami pun mendorong dan mengangkat sampan ini saat Sekayam surut

                Hai kawan, apakah kau mampu seperti kami?

                Berteman, bersahabat dan menaklukan Sekayam

                Ketika kau disana bermanja manis dengan mewahnya dunia

                Sebuah kemewahan yang juga hak kami tapi belum mampu kami genggam

               

                Yogyakarta, 12 Juni 2016


ANSD_171295