Rabu, 04 Januari 2017

Puisi ~ Dalam Gelap

Dalam gelap ku menolak kegelapan
Mata ini terjaga menghindari mu
Dalam sunyi ku menolak kesunyian
Telinga ini berdering tanpa komando

Berpetakan 3 x 3
Ku masih berdiam diri tak berkutik
Mendekap lutut dengan posesif
Bergumam meratukki diri sendiri

Sang bersayap dan bertanduk pun beradu
Mengadu kekuatan di tengah jebakan
Sang bersayap pun terperosok
Sang bertanduk pun terbahak

Akal berhenti ketika nadi berhenti
Tapi di dalam gelap jurang nadi lemah berdenyut
Akal berkerja ketika gaya terbesar menekan
Memberikan ide untuk mengepakan sayap

Jogjakarta, 4 Januari 2017

ANSD_171295

Puisi ~ Keinginan Terlarang

Rasanya pening kepala ini,
Ketika hal itu tak bisa kulakukan,
Rasanya badan ini ingin nyebur,
Sedalam yang ku bisa.

Berlari sekuat dan sekencang pun tak membantu,
Badan memang melayang,
Tapi otak tak berhenti pening,
Rasa candu pun datang kembali.

Badan lelah meminta merebah,
Tapi otak tak berhenti berpikir,
Andai bisa kulakukan saat ini,
Tapi dibalik jas putih itu melarang ku.

Jogjakarta, 4 Januari 2017

 ANSD_171295

Puisi ~ DIRIMU

Kebeningan mu yang luas menenangkan ku,
Walau terkadang kau tak begitu dalam,
Aku masih mampu berada dalam dekap mu,
Di tengah goncangan lembut dari mu.

                Dinginnya dirimu menyegarkan otak ku,
                Memberikan nafas kehidupan untuk ku berpikir,
                Ooh, bukan...
                Justru kau membantu pikiran ini melayang.

Ringan, ringan, ringan,
Tak hanya otak ini yang melayang,
Badan ini pun ikut melayang dan bergoyang,
Bagaikan ayunan gendongan ibu kepada anaknya.

                Ku dapat terbang dalam dekap mu,
                Di tengah keragaman angin yang kau miliki,
                Walau terkadang angin mu menggoyahkan ku,
                Tapi kau tetap membuat ku berayun di dalam dekap mu.

Jogjakarta, 4 Januari 2017

 ANSD_171295