Sabtu, 29 April 2017

PUISI ~ DALAM KEGELAPAN

Jadi ini adalah tulisan yang pernah ku kirim ke media TEMPO, dan sepertinya hingga saat ini mereka tidak tertarik dengan tulisanku yang satu ini. Jadi aku share di sini aja... wkwkwkwk....
Masih punya media untuk menulis segala penjajakan pikiran...



Dokumentasi KKN UGM Tim KTB 05 2015
Kehidupan Anak - anak Pala Pasang
Masih Tetap Semangat Belajar walau Desa Belum teraliri PLN

DALAM KEGELAPAN



Dalam sunyinya kegelapan...
Ada sebuah rasa, rasa ingin tahu akan sebuah ilmu...
Ada sebuah hasrat, hasrat
 berjuang melawan kebodohan...
Ada sebuah tekat, tekat tuk maju melihat dunia...
                Di sini, dalam pekat malam,
                Aku mulai bersahabat dengan sebuah lilin,
                Lilin yang rela hancur demi menerangi ku dalam gubuk ini,
                Demi aku mampu memahami lembaran teman – teman ku ini.
Aku ingin suatu hari nanti, kampungku lebih terang
Lebih terang dari sekedar cahaya lilin.
Tapi aku juga takut,
Takut mengacuhkan mu karena silau dari teman baru ku  

Yogyakarta, 13 Juni 2016

ANSD_171295


Senin, 24 April 2017

Nilai Dari Kantong Plastik

Setelah sekian lama tak memperbaharui tulisan di blog, sebenernya menulis masih berjalan akan tetapi memang sengaja beberapa tulisan tak dimasukan ke dalam blog. Mumpung suasana masih Hari Bumi, jadi selamat Hari Bumi.... untuk Bumi ku tercinta,,, semoga kau selalu sabar kepada kami... 

Malam ini aku mau ngomongin soal Kantong Plastik (Kresek) yang jadi salah satu masalah buat bumi kita karena susah terurai gitu (butuh waktu lama untuk mampu terurai di dalam tanah). Pelajaran simpel yang ku pelajari dari salah seseorang yang sangat berarti bagiku yaitu ibuku yang biasa ku panggil mamah.
Singkat cerita dari kecil mamah memang selalu mengajari untuk membawa plastik (kantong kresek nek boso ning ngomah). Simpel sih cuman sekedar membawa kantong plastik aja di tas setiap pergi. Dulu waktu masih kecil (saat masih sering keluar kota naik mobil sendiri dengan mendiang ayah sebagai supir yang setia) mamah selalu membawa kantong plastik, niatnya sih buat tempat sampah (maklum pergi bawa anak kecil juga akan menciptakan sampah yang lumayan). Jadi singkat cerita ketika pergi keluar kota, emang keluarga ku suka ngemil di mobil ya jadi nya kantong plastik itu berguna banget untuk nyimpen sampah sementara di mobil (suka ditegur langsung sama mamah kalau buang sampah di kaca mobil, wkwkwk, ini waktu zaman kecil jadi masih belum tau gitu).
Hal simpel banget yang diajarin mamah ini berguna juga ternyata, ya setidaknya aku juga sekarang jadi agak risih kalau liat mobil trus ada yang buang sampah dari kaca mobil gitu. Kalau memang yang membuang anak kecil ya bisa dimaklumi yaa,,, hanya perlu dinasihati aja dan di kasih contoh buang sampah yang bener kayak gimana. Tapi kalau orang dewasa ??? Hadeeehh......
Image result for plastik
sumber : google images

Oke ini manfaat kantong plastik untuk menyimpan sampah sementara ketika pergi. Teryata tak hanya itu, kantong plastik yang biasa ku simpan suatu hari bermanfaat ketika aku sidang niih...
Alhamdulillah rezeki anak sholehah (Aamiin ya Allah), pas sidang DPS tercinta Pak Rachmawan baik hati banget membelikan kami (Beliau, Dosen Penguji dan aku) masing – masing bubur ayam, ini karena Beliau belum sempat sarapan dirumah. Tapi ya tetap aja yaak mau sidang maah kagak mikir mau makan apa kagak... wkwkwwk suasana deg deg an bakal lulus dengan kayak gimana sudah membuat kenyang... hehe... Ya alhamdulillah akhirnya sekarang sudah move on dari S1 nya semoga bisa PDKT dan jadian sama S2 nya yaak aamiin (harapan mah boleh aja)...
Nah lanjut ke topik, jadi alhamdulillah keresek (kantong plastik) ku berguna gitu untuk salah satu dosen untuk membawakan makanan dan snack beliau... hehehe

Oke lanjut ke pengalaman selanjutnya, jadi suatu hari ada kumpul niih sama anak TWSE (doain yaak kita mau ngadain sosialisasi ke sekolah) nah tiba – tiba hujan lebat dataang,,, berhubung waktu sudah mau menjelang maghrib dan semua nya pada pamit pulang ya udah akhirnya bubar deeh (ini rapat nya emang udah selesai sebelumnya). Dan alhamdulillah lagi kantong plastik yang ada di tas (tas selempang cewek yang cuman muat dompet, hp) berguna juga untuk tempat laptop pak ketua TWSE saat ini.
Jadi dari kantong plastik yang mungkin buat kita terkadang tak berharga bisa memiliki nilai tersendiri bahkan untuk orang lain.
Naah simpeel kan berbuat baik itu, ndak perlu duit, dan tenaga yang gedhe untuk berbuat baik.
Simpel nya cukup dengan peduli pada sekitar, kita bisa bermanfaat untuk sekitar kita (semoga Hamba juga bisa bermanfaat selalu Ya Allah, aamiin)...

Jadi ini lah pelajaran simpel yang diajarkan mamah dan mampu memberikan manfaat tak hanya untuk ku saja, tetapi terkadang bermanfaat untuk orang lain....

ANSD_171295

Rabu, 04 Januari 2017

Puisi ~ Dalam Gelap

Dalam gelap ku menolak kegelapan
Mata ini terjaga menghindari mu
Dalam sunyi ku menolak kesunyian
Telinga ini berdering tanpa komando

Berpetakan 3 x 3
Ku masih berdiam diri tak berkutik
Mendekap lutut dengan posesif
Bergumam meratukki diri sendiri

Sang bersayap dan bertanduk pun beradu
Mengadu kekuatan di tengah jebakan
Sang bersayap pun terperosok
Sang bertanduk pun terbahak

Akal berhenti ketika nadi berhenti
Tapi di dalam gelap jurang nadi lemah berdenyut
Akal berkerja ketika gaya terbesar menekan
Memberikan ide untuk mengepakan sayap

Jogjakarta, 4 Januari 2017

ANSD_171295

Puisi ~ Keinginan Terlarang

Rasanya pening kepala ini,
Ketika hal itu tak bisa kulakukan,
Rasanya badan ini ingin nyebur,
Sedalam yang ku bisa.

Berlari sekuat dan sekencang pun tak membantu,
Badan memang melayang,
Tapi otak tak berhenti pening,
Rasa candu pun datang kembali.

Badan lelah meminta merebah,
Tapi otak tak berhenti berpikir,
Andai bisa kulakukan saat ini,
Tapi dibalik jas putih itu melarang ku.

Jogjakarta, 4 Januari 2017

 ANSD_171295

Puisi ~ DIRIMU

Kebeningan mu yang luas menenangkan ku,
Walau terkadang kau tak begitu dalam,
Aku masih mampu berada dalam dekap mu,
Di tengah goncangan lembut dari mu.

                Dinginnya dirimu menyegarkan otak ku,
                Memberikan nafas kehidupan untuk ku berpikir,
                Ooh, bukan...
                Justru kau membantu pikiran ini melayang.

Ringan, ringan, ringan,
Tak hanya otak ini yang melayang,
Badan ini pun ikut melayang dan bergoyang,
Bagaikan ayunan gendongan ibu kepada anaknya.

                Ku dapat terbang dalam dekap mu,
                Di tengah keragaman angin yang kau miliki,
                Walau terkadang angin mu menggoyahkan ku,
                Tapi kau tetap membuat ku berayun di dalam dekap mu.

Jogjakarta, 4 Januari 2017

 ANSD_171295