Jumat, 04 Desember 2015

Tentang Rasa di Penghujung Tahun 2015

Di bulan penghujung tahun, ku sadari bahwa masa ku di dunia ini akan semakin berkurang. Setiap yang bernyawa di bumi suatu hari akan pergi ke dunia lain. Sama halnya dengan setiap pertemuan akan ada perpisahan. Di tahun ini, mungkin sudah saat nya untuk mengucapkan selamat tinggal pada rasa yang pernah ada. Lebih tepatnya bukan mungkin tapi harus. Engkau mempertemukan kami, dan engkau ciptakan rasa itu di antara kami, atau justru malah hanya ada di rasa ku saja?
Sudah saatnya yang aku bayangin untuk ku hapus. Sudah saatnya pula yang ku tunggu untuk ku tinggalkan. Bukan kesabaran yang telah habis melainkan rasa untuk bangkit lah yang telah muncul. Tuhan kau menciptakannya untuk hadir sejenak di dalam hari – hari ku. Walau rasanya sebentar, tapi kau pula lah yang menunjukkan ku untuk mulai pergi dari kursi yang selama ini ku buat untuk menunggunya. Engkau memberi rasa ini, dan bolehkah aku untuk meminta rasa ini mulai dari hari ini untuk kau angkat dari hati ku ? Agar aku dapat memberikan rasa yang serupa ini kepada yang lebih tepat? Tuhan, kuatkan aku untuk berdiri setelah aku bersandar terlalu lama.

Di penghujung tahun ini aku akan mulai memasuki fase terbaru dalam hidupku. Aku akan meninggalkan masa puber ku. Dan memulai menuju masa dimana seseorang sudah di anggap benar – benar dewasa di usia itu. Kuatkan aku untuk tak terlalu lama lagi berharap padanya. Dan kuatkan aku untuk muwujudkan harapan – harapan ku yang lain. Dewasakanlah hati dan pikiran ini.

ANSD_171295 

Sabtu, 26 September 2015

Puisi ~ Aku Merindukan Ku yang Dulu

Aku bangkit dari tidur ku, dan ku mulai menyadari sesuatu
Ya, aku sadar ada bagian dari diri ku yang hilang
Aku sadar, aku kini bagaikan mayat hidup
Aku kehilangan jati diriku yang dulu
Kini ketika ku terbangun dari mimpi-mimpi indah ku,
Ku temukan aku yang semakin lemah dan semakin lemah dari hari ke hari.
Menulis, bukan sesuatu hal yang salah.
Menulis adalah bagian dariku yang sempat hilang.
Aku sadar ketika tanpanya aku merasa aku grusah
Ya, memang, tanpanya, aku mulai membohongi diriku sendiri.
Kini aku duduk diam sendiri, menyadari akan sesuatu yang mulai berubah
Dunia akan terus berubah, dunia akan terus berjalan.
Tapi percakapan ku dengan diriku tak seharusnya berhenti.
Aku harus mengakui apa yang erjadi pada diri ku.
Mengakui kepada diriku.
Kini aku masih terduduk sesaat setelah ku terjatuh.
Bodohnya aku. Aku yang menunggu kehadirannya untuk menungguku bangkit.
Bodohnya aku ketika aku menunggu nya,
Kamu, kamu, kamu, dan kalian semua.
Aku harus sadar, bahwa kini ku lemah.
Aku terlena dengan kenyamanan yang mereka berikan.
Aku harus bangkit.
Kadang ku merindukan aku yang dulu.
Walau terkesan sok kuat, tapi itu lebih baik daripada sekarang.
Aku merindukan diriku dulu.
Yang tak harus selalu bersama kalian.
Aku merindukan diriku yang dulu.
Yang masih mampu berkarya walau tanpa kalian.
Aku merindukan aku yang dulu, masih bisa tersenyum walau tanpa kalian.
Terkadang tak selamanya keras itu salah.
Kini, aku sadar...
Aku mulai merindukan sisi ku yang keras...
Sisi yang tak peduli dengan omongan orang, sisi yang tak peduli dengan apa yang sedang terjadi..
Aku sadar, saat ini aku butuh aku yang dulu..
Aku butuh aku yang dulu untuk membantuku menopang diriku yang saat ini rapuh...


ANSD_171295

Selasa, 30 Juni 2015

Membuka Kembali

Lama rasanya sudah tak menulis di blog ini...
Ini tulisan pertama di tahun ini...
Tak nyangka saat ini sudah H-1 KKN...
Apa yang pernah ku tulis di sini untuk KKN di perbatasan selangkah lagi akan terwujud..
Ya semoga ALLah selalu meridhoi...
Banyak yang telah terjadi di tahun ini..
n semoga setelah KKN bisa ku tulis kembali cerita - cerita yang pernah ku lalui.. :)

ANSD_171295