Dulu guru SD ku cerita kalau
Indonesia itu kaya. Bahkan jadi rebutan negara-negara. Guru ku bilang di
Indonesia kaya rempah-rempah, ya, tak hanya guru ku aja yang bilang kayak gitu
bahkan buku sejarah pun bilang seperti itu. Mungkin sampai tahun ini buku
sejarah masih cerita kalau Indonesia adalah negara yang kaya. Bahkan sampai di
jadiin lagu pula sama grup band Koes-Plus.
Bukan Lautan hanya kolam susu
Kail dan jala cukup menghidupi mu
Tiada badai tiada topan kau temui
ikan dan udang menghampiri dirimu
tersirat dipikiran ku kurang kaya
apa coba Indonesia sampai bisa menjadi inspirasi untuk musisi kita. Bahkan di
lirik itu tersampaikan lautan hanya dibilang kolam susu. Susu lho, minuman yang
kaya protein. Protein yang kata orang baik untuk otak, buat tambah pinter. Coba
liat bait-bait selanjutnya. Semakin menekankan bahwa Indonesia memang kaya ya?
Tapi, apakah itu hanya akan
menjadi cerita atau sekedar dongeng untuk anak cucu kita nantinya? Coba
perhatikan dan resapi sekeliling kita. Susu, ikan, udang bagaikan makanan yang
langka sekarang ini. OH TIIDAAAK !!!
KAMU SALAH BESAR KALAU BILANG MAKANAN ITU LANGKA, MAKANAN ITU MASIH BISA
DITEMUKAN DI NEGERI INI, BAHKAN SANGAT MUDAH UNTUK MENCARINYA. Itu sih
kata-kata orang yang berduit...
Lalu apakah yang dipinggir
jalanan, yang berkelana keliling daerah untuk mengais – ngais makanan, yang
memelas diperempatan, atau yang berada di terdepan tapi justru terbelakang
dapat mendapatkan itu semua secara mudah??? Sepertinya lagu itu menceritakan
bahwa Indonesia itu sangat kaya ya?? Lalu bagaimana dengan sekarang??
Mikir, mikir keras!!!
Hari ini, Rabu tanggal 19
November 2014 kutulis isi pikiran ku ketika ku sudah mulai penat dengan
belajar, hehe. Dua hari berjalan dengan tarif kenaikkan BBM yang tadinya Rp
6.500,- menjadi Rp 8.500,- dengan Presiden Bapak Joko Widodo (presiden yang
baru saja dilantik ketika tanggal tulisan ini dibuat). Huah hebat ya, ramai
ternyata. Ramai yang pada aksi turun ke jalan, ramai yang pada menyuarakan
protes nya. Lalu Indonesia masih dibilang kaya??
Mikir keras lagi!!
Sampai sekarang aku masih belum
menemukan berita dari yang terdepan tapi terbelakang beraksi yang ramai karna
kenaikkan BBM. Yang terdepan tapi terbelakang?
Daerah perbatasan adalah Yang
terdepan tapi terbelakang? Di sana menjadi yang paling depan bertemu
dengan Negara lain, tapi juga menjadi daerah yang terbelakang. Sungguh di
sayangkan ya. Indonesia, tanah surga katanya.... Katanya sih?? Tapi bener
ndak sih? Atau itu hanya dongeng.
Sungguh mikir keras lagi !!
Ketika yang ada di pulau ini pada
berteriak-teriak akibat kenaikkan BBM, yang digedung mewah pada interupsi dengan keputusan ketua sidang,
yang sedang rapat pada tidur lah, walkout
lah, yang sekolah tinggi beralmamater dari rakyat yang pula mengatas
namakan dirinya sebagai pembela negeri sedang tawuran, yang mengaku dirinya
adalah pengamat politik sedang berkicau di medsos. Yang pemburu media sedang
mencari berita terhangat atau malah menjadi kompor untuk membuatnya semakin
panas??
Dan aku disini masih berpikir
keras!! Kenapa tak terdengar kabar ya dari daerah-daerah yang menjadi bagian
terdepan Negeri ini bertemu dengan Negeri orang?? Atau mungkin naik atau tidak
nya harga BBM tak pengaruh terhadap kondisi mereka??
Mikir keras lagi!! Ketika liat
film Indonesia,
tanah surga katanya.. Di film itu diceritakan anak-anak sana yang tak
kenal rupiah, atau anak-anak sana yang tak kenal lagu yang pertama kali
dinyanyikan di Negeri ini, atau 2 warna yang sebagai identitas bangsa. Mereka
tak kenal. Bagian terpenting dari sebuah negera mereka tak tahu. Apalagi
sekedar mengetahui orang-orang yang berteriak-teriak soal BBM, atau yang
katanya berpendidikan tinggi tapi seperti tak punya sopan santun. Mungkin itu
lebih tak mereka ketahui. Mereka tak mengetahui apa yang terjadi di pulau ini.
Bahkan dari mereka lebih memilih untuk akhirnya mengaku sebagai orang lain
(alias pindah kewarganegaraan). Seberapa kenalkah mereka dengan negeri ini??
Negeri yang katanya kaya, negeri yang katanya indah?? KATANYA???
Katanya Negeri ini kaya, tapi
kenapa mereka masih belum mengenal negeri ini ya?? Padahal mereka lahir di
negeri ini. Faktanya infrastruktur mereka masih belum layak! Listrik ?? Jalanan
yang layak untuk menuju ke sana?? Sedangkan orang – orang yang di pulau ini
masih pada ramai dan ribut dengan urusannya masing-masing.
Aku kini yang sedang dan masih
belajar di pulau ini (P. Jawa) yang infrastrukturnya sudah dapat dinikmati,
yang sedang bosan dengan koar-koar an dan tingkah orang yang menganggap sedang
membela negeri ini tapi masih banyak bicara. Sungguh merasa penasaran dengan
daerah-daerah perbatasan Indonesia. Apa yang sebenarnya terjadi disana? Semoga
mimpi ku untuk KKN ke sana tak hanya sekedar angan-angan ku, bukan sekedar
untuk travelling aku ke sana, tapi rasa penasaran ku akan apa yang terjadi di
sana?
Seseorang yang terlahir dengan rasa penasaran, maka dia bagaikan bayi yang lahir. Seseorang yang mencari tahu akan rasa penasarannya maka bagaikan seorang anak yang sedang bertanya. Dan Seseorang yang mencoba menyelesaikan rasa penasarannya bagaikan dia yang menemukan akan hakikat hidupnya. (Anisa Nurdini Sucpto Dewi-November 2014)
ANSD_171295